Samaseperti di pc atau notebook sistem operasi di PDA atau ponsel memiliki Beberapa versi dan tatap muka yang hampir sama ,mulai dari windows mobile versi 5.0 sampai dengan windows vista versi mobile .Vendor PDA atau ponsel yang biasa memakai sistem operasi tersebut diantaranya 02,Samsung.Doppod Dan sony ericson untuk beberapa type. Berkenaanhukum dan cara mengambil wuduk dengan memakai cincin, para ulama berbeza pandangan kepada dua pendapat: sebuah platform cari jodoh muslim dan hampir 10,000 pasangan sudah melangsungkan perkahwinan. Saya merupakan seorang Paparan iklan tajaan Google ini bergantung kepada 'cookies' dan sejarah layaran anda di internet. Kami AllahSwt. telah menerangkan di dalam firman-Nya tentang ciptaan-Nya terdiri dua jenis manusia yang berbeda kelamin yaitu laki-laki dan perempuan, mereka diberi peluang untuk saling kenal mengenal, saling mencari jodoh, untuk membina keluarga sebagai pasangan suami istri dalam membangun rumah tangga.1 Dalammencari jodoh, setiap orang perlu melakukan penelitian kepada calon pasangannya. Tindakan ini betujuan meyakinkan apakah calon pasangan sesuai dengan harapan atau tidak. Setelah seseorang mengumpulkan sejumlah informasi tentang calon pasangannya, ia hendaklah meneliti, menganalisis, kemudian mencocokkan orang yang diselidiki dengan Pembatasan di masa pandemi Covid-19 membuat kita lebih sulit bersosialisasi, apalagi menemukan jodoh. Hal ini rupanya juga dirasakan oleh badak jomblo yang kesepian di Kebun Binatang Nasional Bangladesh, Dhaka, Bangladesh.. Badak bernama Kanchi tersebut kini tengah berada di usianya yang paling subur.. Namun sejak pasangannya Kancha mati pada 2014, dia telah hidup sendirian dan Tentangmemilih dan mencari jodoh, kamu bisa memilih yang mapan, tampan, gagah, cantik, sexy, molek, baik hati, baik akhlaq, berpendidikan, berilmu, w1T49P. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID rWaNC1RBRaw9WGYGIEz0s_4ompsCrbpCR4m6A-KGcQ2xeA578cGNvg== NU Jombang Online, Masalah jodoh selalu menarik untuk dibahas. Setiap manusia yang normal ikut diskusi membahas hal ini. Banyak cara dilakukan dalam menemukan jodoh, baik cara konvensional maupun lewat media sosial. Di era serba canggih ini, banyak aplikasi baru yang diciptakan untuk komunikasi seperti Instagram, Facebook, Whatshap, Email, dan beberapa aplikasi lainnya. Tak jarang lelaki dan perempuan terlibat komunikasi yang mengarah pada pendekatan untuk menuju pernikahan. Dalam istilah umum disebut dengab PDKT atau pendekatan. Lalu bagaimana Islam memandang PDKT lewat media sosial? Bagaimana hukum PDKT via media sosial dengan lawan jenis dalam rangka mencari jodoh? Wakil Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama PCNU Jombang, Jawa Timur Kiai M Sholeh menjelaskan hukum PDKT ini. "Hukum PDKT via facebook,video call, sms dan lain sebagainya dengan lawan jenis dalam rangka mencari jodoh itu boleh bila diperlukan," katanya dikutip dari akun Facebooknya, Selasa 28/1. Lanjutnya, isi pembicaraannya juga harus berkaitan dengan hal-hal yang ada relevansinya dengan keinginan mencari jodoh. Semisal bukan membicarakan sesuatu yang mesum atau sesuatu yang dapat menimbulkan hal-hal yang tidak jelas manfaatnya. "Refrensi pendapat saya ini ada di Mugnil Muhtaj juz 3 halaman 165, Hasyiyah Qolyubi juz 3 halaman 209 dan Bariqoh Mahmudiyah fi Syarhi Thoriqoh Muhammadiyyah juz 4 halaman 7," jelasnya. Namun Kiai Sholeh mengingatkan kepada pemuda-pemudi yang sudah siap secara mental dan finansial untuk segera menikah. Sehingga tak perlu menghabiskan banyak waktu di media sosial untuk mencari jodoh. "Kalau sudah ingin nikah maka segera lamaran ke rumah orang tuanya dengan baik-baik. Tidak usah kebanyakan giringan, nanti malah masuk angin. Pemuda Islam harus jaga kesucian agama dan calon istrimu yang akan melahirkan anak-anakmu," ujar Kiai Sholeh. Pesan ini menurut Kiai Sholeh ia sampaikan agar handphone yang dipegang setiap umat Islam mendatangkan kemanfaatan yang besar. Bukan malah menjadi awal kerusakan. Sebab di handphone android dan iphone yang terhubung ke internet membuat dunia berada dalam genggaman. Masyarakat mendapat informasi yang cukup banyak. "Semoga android yang kita pegang menjadi sarana mashlahah, bukan mafsadah kerusakan diberbagai segmen," tutupnya. Kontributor Syarif Abdurrahman Editor Syamsul Arifin Tinder. Aplikasi Tinder kerap dipakai orang untuk menemukan jodoh. JAKARTA - Saat ini, banyak orang menggunakan aplikasi kencan online untuk mencari jodoh, salah satunya Tinder. Namun, bagaimana hukumnya mencari jodoh lewat aplikasi ini dalam Islam?Dilansir laman Mufti WP, Jumat 12/5/2023, pembangunan website atau aplikasi kencan tujuannya wajib untuk kebaikan. Itu akan menjadi haram jika ditujukan untuk kemaksiatan. Demikian juga tujuan dan tata cara penggunaannya. Ada metode fikih yang menyebutkan aplikasi kencan online ini merupakan sarana untuk mencapai tujuan. Artinya, semua wasilah cara didasarkan pada tujuan yang ingin hal yang mengarah pada hukum haram, maka tujuan yang ingin dicapai juga haram. Misalnya, menjual anggur pada awalnya adalah suatu dibolehkan, namun jika diketahui pembeli ingin mengolahnya untuk dijadikan minuman keras, maka jual beli anggur menjadi haram. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini Memilih jodoh berdasarkan agama dan akhlak bisa ditempuh dan harus diupayakan. Karena jodoh tidak sekedar takdir tuhan semata tanpa ada upaya dari manusia sebagai hamba Allah Swt. karena jodoh bersifat ikhtiari. Salah satu tabiat yang melekat pada diri manusia sejak menghuni bumi ini yaitu membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari orang lain, sehingga tidak heran jika manusia disebut sebagai makhluk sosial. Banyak pepatah yang mengatakan bahwa hidup ini singkat bahkan karena sangat singkatnya diibaratkan seperti sekedar numpang minum atau dalam Bahasa Jawa sering diungkapkan dengan frase “mampir ngombe”. Tentunya pepatah ini dapat diterima oleh semua kalangan, dan tidak terpaku pada etnis atau agama tertentu karena agama Islam juga mengamini hal tersebut namun dengan redaksi yang tidak jauh berbeda. Ketika seseorang sudah memasuki usia yang laik untuk menikah, muncul dorongan dalam diri untuk membangun suatu mahligai rumah tangga. Mencari jodoh atau pendamping hidup menjadi salah satu rangkaian yang mengawali perjuangan yang perlu dipersiapkan dengan matang. Memahami Makna Hubungan Pernikahan Menikah bukan sekedar mengucapkan ijab dan qabul di hadapan penghulu kemudian mengadakan resepsi pernikahan. Pernikahan jika dilihat dari pranata sosial memiliki implikasi yang sangat luas diantaranya sudah dianggap mandiri dan telah memiliki tanggung jawab yang harus dipikulnya yaitu istri dan kalak anak-anaknya. Kemudian lahirnya tanggung jawab baik yang bersifat parsial maupun kolektif yang harus dipahami terlebih dahulu sebelum memasuki jenjang kehidupan baru tersebut. Sehingga sebelum memasuki jenjang pernikahan atau mengawalinya dengan memilih jodoh harus memahami betul apa makna dan tujuan menikah? Dengan mengetahui makna atau alasan menikah seseorang baik itu pemuda atau pemudi akan memperoleh sebuah petunjuk untuk melangkah ke tahapan berikutnya. Adapun beberapa tahapan tersebut dimulai dari proses pemilihan jodoh, khitbah, keberlangsungannya hingga ke akad pernikahan, pemahaman hak dan kewajiban, serta tahapan sikap saling pengertian tasamuh. Dengan mengkaji makna dari hubungan perkawinan maka tahapan-tahapan tersebut mudah untuk dilalui. Pernikahan adalah suatu akad atau perikatan untuk menghalalkan hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan dalam rangka mewujudkan kebahagiaan hidup keluarga yang diliputi rasa ketentraman serta kasih sayang dengan cara yang diridhai Allah Swt. Sedangkan menurut Kompilasi Hukum Islam KHI perkawinan atau pernikahan yaitu akad yang sangat kuat atau mitssaqan ghalidzan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah. Menikah Itu Ibadah Meskipun hidup di dunia ini hanya sementara dan fana namun hidup ini menjadi tidak lengkap jika tidak ditemani oleh pendamping hidup. Hal ini pernah diungkapkan oleh sahabat Rasullah Saw. yaitu Abdullah Ibnu Mas’ud yang melukiskan pentingnya menikah untuk mendapatkan pendamping hidup sebagaimana direkam oleh Ibnu Abi Syaibah sebagai berikut عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنَ الدَّهْرِ إِلَّا لَيْلَةٌ، لَأَحْبَبْتُ أَنْ يَكُونَ لِي فِي تِلْكَ اللَّيْلَةِ امْرَأَةٌ. “Abdullah Ibn Mas’ud pernah berkata Andaikan waktu yang tersisa bagiku hanya satu malam maka satu hal yang ingin Aku lakukan pada malam itu ialah menikah.” Selain Riwayat di atas ada pula Riwayat yang cukup populer yang sering kita dengar bahwa Ibnu Mas’ud berujar bahwa jika ia mengetahui apabila umur yang tersisa baginya hanya tinggal 10 sepuluh hari maka ia ingin menikah agar ketika menghadap Allah Swt. meninggal dunia ia tidak dalam keadaan sendiri perjaka. Sebagaimana ibadah atau ritual keagamaan yang lain, menikah juga membutuhkan upaya effort yang luar biasa dalam melaksanakannya. Dibutuhkan kesiapan fisik dan psikis yang mantap untuk untuk membuat keputusan untuk menikah. Banyak argumentasi yang menuturkan bahwa menikah adalah suatu ibadah yang luar biasa yang disyariatkan untuk hamba-Nya. Keistimewaan menikah bukan tanpa alasan salah satunya yaitu apa yang diungkapkan oleh Ibnu Abidin yang mengejutkan yaitu لَيْسَ لَنَا عِبَادَةٌ شُرِعَتْ مِنْ عَهْدِ آدَمَ إلَى الْآنَ ثُمَّ تَسْتَمِرُّ فِي الْجَنَّةِ إلَّا النِّكَاحَ وَالْإِيمَانَ “Tidak ada ibadah yang yang disyariatkan untuk kita sejak Nabi Adam hingga saat ini Nabi Muhammad Saw. kemudian terus diberlangsungkan sampai ke surga kecuali nikah dan menjaga keimanan.” Memilih dan Mencari Jodoh itu Bersifat Ikhtiari Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kita sudah memberikan rambu-rambu bagi muda-mudi milenial khususnya dalam memilih jodoh. Salah satu ayat yang populer di kalangan muda mudi saat ini bahkan telah dihapal di luar kepala yaitu surat An-Nur ayat 26, yang artinya “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji pula, dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik pula. Mereka yang dituduh itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka yang menuduh itu. Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia surga.” Sayangnya ayat ini sering kali disalahpahami oleh muda-mudi. Adapun kesalahan dalam memahami ayat di atas, yaitu ayat di atas acap kali dianggap sebagai ungkapan bahwa jodoh itu murni takdir Allah Swt. yang mempengaruhi pola pikir muda-mudi untuk pasrah, berserah diri dan meninggalkan ikhtiar. Padahal, jika mau melihat lebih dalam lagi dengan pendekatan tafsir, ayat ini turun untuk melegitimasi dan membela Ummul Mukminin yaitu Aisyah Ra. dari serangan fitnah yang keji. Sehingga makna wanita yang baik hanya untuk laki-laki yang baik, ini dapat menjadi bukti bahwa Aisyah Ra. adalah wanita yang terjaga kemuliaannya. Dengan demikian Aisyah merupakan pasangan yang ideal, karena tidak mungkin Allah meridhai Aisyah sebagai isteri sebaik-baiknya manusia kecuali Aisyah benar-benar orang yang dapat menjaga kehormatannya. Dalam mentadaburi ayat ini, perlu dipahami secara menyeluruh bahwa jodoh tidak akan datang begitu saja tanpa diiringi dengan upaya dan ikhtiar yang maksimal. Kemudian melihat konteks turunnya ayat ini hendaknya dapat memotifasi kita semua agar berupaya menjadi pribadi yang baik dengan cara meneladani Rasulullah Saw. bagi para pemuda dan meneladani isteri Rasulullah Aisyah Ra. bagi pemudi masa kini. Agama dan Akhlak Sebagai Prioritas Dalam kitab fikih disebutkan beberapa kriteria yang hendaknya dijadikan parameter untuk memilih jodoh baik untuk mencari isteri maupun suami Memilih Jodoh Calon Isteri Agama Menjadi PrioritasUmumnya masyarakat memperhatikan kriteria untuk memilih jodoh calon istri untuk dijadikan pasangan hidup diantaranya ialah kriteria harta, kedudukannya, kecantikannya dan agamanya. Akan tetapi, pemilihan berdasarkan memahaman yang benar terhadap agama menjadi skala prioritas karena kelak sang ibu atau ayah akan menjadi pendidik bagi keturunannya. Adapun kriteria yang telah direkam oleh Imam Bukhari dalam shahihnya yaitu عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ.رواه البخاري “Dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi Muhammad SAW. telah berkata Wanita umumnya dinikahi karena 4 empat hal hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Karena itu, pilihlah yang memiliki agama, kalian akan beruntung.” Bukhari. Pemilihan berdasarkan parameter agama bukan berarti tidak memberikan peluang sedikitpun pada kriteria lain untuk menjadi pertimbangan, melainkan memberikan penekanan dan prioritas yang lebih terhadap pemahaman agama. Sehingga, dengan kata lain boleh dan sah-sah saja keempat kriteria tersebut berkumpul pada salah seorang wanita yang kaya raya, bernasab baik, cantik dan paham dengan syariat Islam Berakhlak MuliaDapat dikatakan bahwa jika pemahaman terhadap agama ini baik, maka pada umumnya berakhlak mulia tidak akan menjadi suatu hal yang sukar. Karena akhlak merupakan sikap yang lahir dari diri seseorang yang dilakukan secara spontanitas tanpa melewati pemikiran yang panjang. Begitu halnya seorang istri yang shalihah dia akan menjaga kehormatannya di saat suaminya tidak disampingnya. Sebagaimana firman Allah Swt. sebagai berikut …فَٱلصَّٰلِحَٰتُ قَٰنِتَٰتٌ حَٰفِظَٰتٞ لِّلۡغَيۡبِ بِمَا حَفِظَ ٱللَّهُۚ “…Sebab itu maka wanita yang sholihah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka…” An-Nisa [4]34 Memiliki KesuburanHikmah dan tujuan dari menikah adalah upaya menambah dan mempertahankan eksistensi atau spesiesnya. Bahkan Rasulullah Saw. akan berbangga hati di hadapan umat nabi lainnya jika umatnya sangat banyak, sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut حدَّثنا أَحْمَدُ بنُ إبرَاهيمَ، حَدَّثنَاَ يَزِيدُ بنُ هَارُونَ، أخْبَرَنَا مُسْتَلِمُ بنُ سَعِيدٍ ابن أُخت مَنْصُور بنِ زَاذَان، عَنْ مَنْصُورٍ يَعْنيِ ابن زَاذَان – عن مُعَاوِيَةَ بنِ قرَّةَ عَن مَعْقِلِ بنِ يسارٍ، قال جَاءَ رَجُلٌ إلَى النَّبيِّ صلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنّي أصبتُ امرأةً ذاتَ حَسَبٍ وجَمَالٍ، وأنها لا تَلِدُ، أفَاَتَزَوَّجُهَا؟ قَالَ ” لَا” ثُم أتَاهُ الثَّانِيَةَ فَنَهَاهُ، ثُمَّ أَتَاهُ الثَّالِثَةَ، فَقَالَ “تَزَوَّجُوا الوَدُوْدَ الوَلُوْدَ فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الأُمَمُ”قَالَ عَلَيْهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ بَالوَلُودِ الوَدُودِ. رواه أبو داود “Diriwayatkan dari Ahmad Ibn Ibrahim, dari Yazid Ibn Harun, dari Mustalim Ibn Sa’id Ibn Ukhtu Manshur Ibn Zadzan dari Mua’wiyah Ibn Qarrah dari Ma’qil Ibn Yasar telah berkata bahwa Seorang laki-laki mendatangi Nabi Saw. berkata “Aku menemukan seorang wanita yang cantik dan memiliki martabat tinggi namun ia mandul apakah aku menikahinya?”, Nabi Saw menjawab, “Jangan !”, kemudian pria itu datang menemui Nabi Saw kedua kalinya dan Nabi Saw. tetap melarangnya, kemudian ia menemui Nabi Saw. yang ketiga kalinya maka Nabi Saw. berkata, “Nikahilah wanita yang sangat penyayang dan yang mudah beranak banyak subur karena aku akan berbangga dengan kalian di hadapan umat-umat yang lain” kemudian Nabi berkata “Gapailah isteri-isteri yang subur yang penyayang suami“. HR. Abu Dawud Hadis di atas menjelaskan bahwa agar tujuan pernikahan itu tercapai maka diupayakan memilih pasangan calon istri yang subur sehingga dapat menjadi investasi bagi orang tua di kemudian hari sebagaimana dijelaskan dalam sebuah riwayat “Apabila seseorang meninggal maka terputus amalnya kecuali 3 tiga hal kecuali sedekah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak yang shalih yang mendoakan orang tuanya.” Muslim Memilih Jodoh Calon Suami Kriteria memilih jodoh calon suami tidak sekompleks memilih calon isteri. Akan tetapi tidak menafikan sikap selektif dalam menentukan pilihan. Pertama adalah memiliki pemahaman agama dan akhlak yang mulia sebagaimana sabda Rasulullah Saw. sebagai berikut حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ شابُورَ الرَّقِّىُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ سُلَيْمَانَ الأَنْصَارِىُّ أَخُو فُلَيْحٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَجْلاَنَ عَنِ ابْنِ وَثِيمَةَ الْمِصْرِىِّ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- إِذَا أَتَاكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ خُلُقَهُ وَدِينَهُ فَزَوِّجُوهُ إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ ». رواه ابن ماجه. Telah menceritakan kepada kami Muhammad ibn Sabur At-Raqqiy, telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid ibn Sulaiman Al-Anshori Akhu Fulaih dari Muhammad ibn Ajlan dari ibnu wasimah Al-Mishriy dari Abu Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda Apabila datang kepadamu seseorang yang kamu senangi agama dan akhlaknya, maka kawinkanlah dia dengan anak perempuanmu, jika tidak, niscaya akan mendatangkan fitnah di bumi ini dan akan menimbulkan kerusakan yang mengerikan. Kedua, adalah calon suami hendaknya sehat dan tidak mengidap penyakit yang membahayakan keutuhan rumah tangga. KesimpulanDalam memilih jodoh, Islam telah memberikan informasi yang sangat komprehensif melalui kajian fikih yang diambil dari sumber utama yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah dan dilengkapi dengan interpretasi dari para ulama. Sebelum seseorang mengarungi bahtera rumah tangga, sebaiknya perlu mengkaji dan menanyakan suatu pertanyaan penting yaitu apa makna dari hubungan pernikahan itu? Karena jawaban dari pertanyaan tersebut akan menentukan arah kemana bahtera tersebut akan berlayar. Idealnya pernikahan menjadi sebuah mediator atau perantara meraih ridha Allah Swt. dan mengikuti jejak sunnah rasulullah Saw., sehingga pemilihan jodoh berdasarkan agama dan akhlak bisa ditempuh dan harus diupayakan. Karena jodoh tidak sekedar takdir tuhan semata tanpa ada upaya dari manusia sebagai hamba Allah Swt. karena jodoh bersifat ikhtiari. Sebelum wujudnya laman jaringan sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Whatsapp dan sebagainya, generasi terdahulu lebih menggunakan cara terus bersemuka dengan pasangan yang ingin dikenali dan menggunakan medium seperti surat dan telefon. Dengan adanya laman jaringan sosial boleh menjadikan hubungan terjalin bertambah akrab. Bahkan, sebuah kajian yang dilaporkan oleh menyebutkan, satu pertiga perkahwinan yang terjadi di tahun 2005 sehingga 2012 berlaku kerana pertemuan di internet. Data ini menunjukkan perkenalan di internet mula popular pada tahun 2005 di mana pada masa itu Friendster, MySpace, MuslimSpace dan Tagged sangat popular digunakan untuk berhubung dan seterusnya mendapat teman hidup. Faktor laman jaringan sosial seperti interaksi, penglibatan, kualiti dan keintiman independent variable dilihat boleh memberi kesan kepada penyatuan hati dependent variable. Kajian ini berpandukan kepada Teori Sistem Kebergantungan Media Media Systems Dependency Theory yang diperkenalkan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur. Kajian ini menggunakan keadah kuantitatif yang melibatkan 200 responden yang sedang mencari pasangan. Walaubagaimanapun, hasil kajian yang dilakukan menunjukkan responden kurang yakin dan kurang berminat untuk mencari jodoh di internet. Kata Kunci laman jaringan sosial, teman hidup, internet. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free E-Journal of Islamic Thought and Understanding J A N U A R Y 2 0 1 8 h t t p / / e j i t u . u i t m . e d u . m y / e - I S S N 2 0 0 6 - 9 6 1 7 CARIAN JODOH MELALUI MEDIUM INTERNET Abdul Rauf Ridzuan, Fakrulnizam Jafri, Suyurno, Muhammad Taufik Md Sharipp & Mohd Hilmi Bakar1 ABSTRAK Sebelum wujudnya laman jaringan sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Whatsapp dan sebagainya, generasi terdahulu lebih menggunakan cara terus bersemuka dengan pasangan yang ingin dikenali dan menggunakan medium seperti surat dan telefon. Dengan adanya laman jaringan sosial boleh menjadikan hubungan terjalin bertambah akrab. Bahkan, sebuah kajian yang dilaporkan oleh menyebutkan, satu pertiga perkahwinan yang terjadi di tahun 2005 sehingga 2012 berlaku kerana pertemuan di internet. Data ini menunjukkan perkenalan di internet mula popular pada tahun 2005 di mana pada masa itu Friendster, MySpace, MuslimSpace dan Tagged sangat popular digunakan untuk berhubung dan seterusnya mendapat teman hidup. Faktor laman jaringan sosial seperti interaksi, penglibatan, kualiti dan keintiman independent variable dilihat boleh memberi kesan kepada penyatuan hati dependent variable. Kajian ini berpandukan kepada Teori Sistem Kebergantungan Media Media Systems Dependency Theory yang diperkenalkan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur. Kajian ini menggunakan keadah kuantitatif yang melibatkan 200 responden yang sedang mencari pasangan. Walaubagaimanapun, hasil kajian yang dilakukan menunjukkan responden kurang yakin dan kurang berminat untuk mencari jodoh di internet. Kata Kunci laman jaringan sosial, teman hidup, internet. Pensyarah Kanan, Fakulti Komunikasi dan Pengajian Media. Universiti Teknologi MARA Cawangan Melaka. Contact author abdulrauf Pensyarah Kanan, Fakulti Komunikasi dan Pengajian Media. Universiti Teknologi MARA Cawangan Negeri Sembilan. Profesor Madya di Akademi Pengajian Islam Kontemporari ACIS Universiti Teknologi MARA Cawangan Melaka. Pensyarah, Akademi Pengajian Islam Kontemporari ACIS Universiti Teknologi MARA Cawangan Melaka. Acceptence date 7th Sept 2017 Valuation date 18th Sept 2017 Publication date 30th Jan 2018 E-Journal of Islamic Thought and Understanding J A N U A R Y 2 0 1 8 h t t p / / e j i t u . u i t m . e d u . m y / e - I S S N 2 0 0 6 - 9 6 1 7 PENDAHULUAN Adalah menjadi sunnatullah bahawa Allah SWT menciptakan semua makhluk-Nya secara berpasang-pasangan dan semua manusia memiliki teman hidup yang bergantung kepada daya usaha ikhtiar manusia itu sendiri ataupun takdir Allah SWT Kerana setiap takdir itu ada yang mutlak sudah menjadi ketentuan Allah SWT, kita sebagai manusia hanya boleh menerimanya dan satu lagi adalah dengan berikhtiar, iaitu takdir yang memang boleh diperoleh dengan cara berusaha untuk mencapai apa yang ingin dihajati. Hal tersebut bersesuaian dengan firman Allah SWT Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir Al-Ruum 21 Dewasa ini jika diteliti dan diamati, laman jaringan sosial telah semakin diminati dan turut digunakan oleh ramai pengguna yang berkepentingan terhadap sesuatu maklumat yang dicari. Antara kelebihan yang ada dalam laman jaringan sosial ini ialah ia dapat membantu mereka yang masih bujang untuk berkenalan dan seterusnya mencari teman hidup ataupun jodoh. Hal tersebut berdasarkan kepada pemerhatian yang dibuat ada di antara pengguna laman jaringan sosial yang telah menemui teman atau kekasih, telah bertunang dan telah berkahwin dengan wujudnya laman jaringan sosial ini. Sebelum wujudnya laman jaringan sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, WhatsApp dan sebagainya, generasi terdahulu lebih menggunakan cara terus bersemuka dengan pasangan yang ingin dikenali dan menggunakan medium seperti surat dan telefon. Kita tidak pernah terfikir bahawa zaman sekarang jodoh boleh didapati melalui internet. Pengguna laman jaringan sosial cuma perlu berdaftar di laman jaringan sosial dan kemudian memasukkan biodata seperti nama, tempat tinggal, hobi dan sebagainya. Pengguna laman jaringan sosial juga biasanya akan kerap mengemaskini status atau aktiviti yang dibuat setiap hari untuk dilihat dan dikongsikan oleh pengguna laman jaringan sosial yang lain. Mereka juga boleh melibatkan diri dengan pelbagai aktiviti di laman jaringan sosial seperti aktiviti berbual di ruang sembang dan aktiviti permainan maya untuk mengenali dengan lebih dekat dengan rakan-rakan yang ada. Pada era dahulu, pertemuan atau perkataan lain pertemuan atau dating cuma boleh berlaku di dunia nyata. Tetapi, pada masa kini, pertemuan di antara lelaki dan perempuan boleh berlaku di alam maya. Mereka yang telah dilamun cinta kerap menghabiskan masa bersembang di alam maya seperti melalui Yahoo Messanger dan Skype. Dengan wujudnya laman jaringan sosial seperti Facebook E-Journal of Islamic Thought and Understanding J A N U A R Y 2 0 1 8 h t t p / / e j i t u . u i t m . e d u . m y / e - I S S N 2 0 0 6 - 9 6 1 7 dan Twitter, pertemuan di internet semakin popular dan menjadi semakin berleluasa. Pada pendapat penulis, keseronokan dan penghayatan bercinta di laman sosial sama sahaja dengan alam nyata, yang berbeza hanyalah caranya. Berdasarkan pemerhatian, pihak lelaki dan pihak perempuan lebih berani untuk berkenalan dan seterusnya menjadi rapat di laman jaringan sosial jika dibandingkan dengan alam nyata. Mereka menjadi lebih berani kerana mereka tidak perlu berjumpa dan berasa lebih selamat dalam keadaan seperti itu. Kebanyakan mereka mula berjumpa apabila sudah telah terlalu rapat dan yakin akan pasangan masing-masing. Disamping itu, ramai antara pengguna laman jaringan sosial telah bertemu pasangan hidup dan mendirikan rumah tangga. Itu bagi mereka yang bernasib baik kerana ada yang tidak bernasib baik terutama di pihak wanita apabila mereka dirogol setelah bertemu buat pertama kalinya. Ada juga pengguna lelaki yang tertipu apabila memberikan sejumlah wang yang banyak kepada pasangan mereka di laman jaringan sosial dan terus menghilang. FAKTOR LAMAN JARINGAN SOSIAL a Interaksi Interaksi membawa maksud apabila terjadinya komunikasi antara manusia dengan tindakbalas yang diberikan. Internet telah memberi peluang untuk manusia mudah berhubung secara global Kushairi, 1997. Faktor Interaksi amat penting dan menjadi faktor utama dalam proses menjalinkan hubungan sesama manusia. Dalam konteks ini, interaksi digunakan untuk berhubung di atas talian dan diyakini lebih mudah dari bersemuka di alam nyata. Cara seseorang berinteraksi boleh memberi impak kepada penerima. Ia dapat mewujudkan kepercayaan, perasaan kasih dan harmoni. b Penglibatan Seseorang yang berniat untuk mencari kenalan atau jodoh di internet perlu bergiat aktif dan rajin memanfaatkan laman jaringan sosial. Pelbagai aktiviti boleh dilakukan bersama seperti bermain games, berkongsi lagu dan gambar serta berkongsi cerita. Kaedah ini juga boleh membantu mereka yang tiada masa untuk mencari teman di luar untuk fokus di hadapan komputer di masa lapang dengan lebih fleksibel. Pelbagai perbualan dan isu boleh dibincangkan melalui platfom ini. c Keintiman Keintiman dapat diwujudkan apabila Dengan niat dan cara yang betul, hubungan di laman jaringan sosial boleh menjadi lebih akrab. Ini boleh berlaku apabila pengguna laman jaringan sosial rasa terhibur dan rasa diambil peduli. Ia dijadikan tempat untuk meluahkan atau berkongsi masalah dan juga sebagai E-Journal of Islamic Thought and Understanding J A N U A R Y 2 0 1 8 h t t p / / e j i t u . u i t m . e d u . m y / e - I S S N 2 0 0 6 - 9 6 1 7 sumber motivasi dan kekuatan kepada pasangan. Ia juga dapat dicapai setelah kepercayaan yang tinggi diperolehi daripada pengguna. d Kualiti Kualiti bermaksud tahap keselesaan dan kesihatan dalam hidup seseorang. Kualiti ini dapat dihasilkan apabila perhubungan yang dijalinkan memberi kesan kepada pasangan. Kekerapan berhubung diyakini dapat meningkatkan kualiti perhubungan dan persefahaman. Hargie et al. 2003 mengatakan bahawa apabila seseorang mempunyai banyak persamaan dari segi nilai atau sikap terhadap seseorang, ianya dapat memudahkan seseorang lebih rapat, serasi dan mudah difahami. Seseorang perlu pandai menjaga perhubungan dalam memastikan perhubungan itu berkekalan dan berada di dalam tahap yang memuaskan. TEORI SISTEM KEBERGANTUNGAN MEDIA Kajian ini berpandukan kepada Teori Sistem Kebergantungan Media Media Systems Dependency Theory yang diperkenalkan oleh Melvin DeFleur dan Sandra Ball-Rokeach. Teori ini akan diuji dalam menentukan sama ada laman jaringan sosial ini membantu seseorang pengguna dalam pencarian teman hidup atau sebaliknya pada tahap mikro skopnya. Teori Sistem Kebergantungan Media TSKM yang diperkenalkan oleh Melvin DeFleur dan Sandra Ball-Rokeach 1985 dalam kajian ini dengan mengandaikan bahawa semakin bergantung seseorang pengguna itu terhadap media bagi memenuhi kehendaknya dalam pencarian teman hidup, maka semakin penting peranan serta pengaruh media tersebut ke atas seseorang pengguna. Oleh yang demikian, wujudnya hubungan langsung di antara jumlah keseluruhan kebergantungan seseorang pengguna dengan pengaruh terhadap media tersebut. Hubungan kebergantungan pengguna dan media memiliki faktor kekuatan yang berlainan, iaitu aspek kognitif dan afektif. Aspek kognitif menggalakkan seseorang pengguna atau individu untuk mengekalkan tahap motivasi. Bagi aspek afektif pula menggalakkan seseorang individu untuk meningkatkan tahap kepuasannya terhadap media. Kedua-dua aspek tersebut telah memberikan kesan yang hebat iaitu gandingan antara tahap motivasi untuk memperhebatkan kemampuan individu ke tahap keterlibatan yang lebih aktif bagi sesuatu maklumat diproses dengan cekap dan berhemah. KAJIAN PENCARIAN TEMAN HIDUP DI LAMAN JARINGAN SOSIAL Seiring dengan perkembangan teknologi masakini, kita tidak perlu menempuh jarak beratus-ratus kilometer untuk bertemu dengan pilihan hati di laman jaringan sosial. Dengan adanya laman jaringan sosial boleh menjadikan hubungan terjalin bertambah erat. Bahkan, sebuah kajian yang dilaporkan oleh menyebutkan, satu pertiga perkahwinan yang terjadi pada tahun 2005 sehingga 2012 berlaku kerana pertemuan di internet. Data ini menunjukkan E-Journal of Islamic Thought and Understanding J A N U A R Y 2 0 1 8 h t t p / / e j i t u . u i t m . e d u . m y / e - I S S N 2 0 0 6 - 9 6 1 7 perkenalan di internet mula popular pada tahun 2005 di mana pada masa itu Friendster, MySpace, MuslimSpace dan Tagged sangat popular digunakan untuk berhubung dan seterusnya mendapat pasangan hidup. Ia terus popular sehingga ke hari ini dengan laman jaringan sosial yang terkini seperti Twitter, Facebook, Instagram, WhatsApp dan sebagainya. Berdasarkan kajian yang dibuat oleh Walipop 2014, 60% responden yang masih bujang bersedia untuk dijodohkan oleh carian oleh kenalan dan keluarga mereka serta memilih untuk mencari teman hidup di internet jika ditakdirkan mengalami kesukaran mencari teman hidup di alam nyata. Pada usia seperti ini, mereka sudah tidak terlalu memilih untuk mencari pasangan idaman mereka. Manakala hasil kajian mengenai pergaulan di jaringan sosial yang dibuat oleh Abdul Rauf Ridzuan 2014 mendapati bahawa 68% responden bersedia menerima perbezaan yang wujud antara mereka dengan rakan-rakan mereka di jaringan sosial. Kebanyakan mereka menyambutnya dengan lebih terbuka. Walaubagaimanapun, ada juga yang menolak dengan mengatakan bahawa mereka merasakan seperti tidak laku atau istilah saham jatuh’ mereka jika mudah dipancing di laman jaringan sosial. Laman jaringan sosial dilihat sebagai medium yang telah banyak membantu mereka yang mempunyai dilemma dalam mencari pasangan mereka. Berdasarkan kajian yang dibuat di Amerika yang dilakukan oleh Cacioppo 2014 dan pasukannya, 45% pasangan berkahwin mengaku bertemu pasangan mereka melalui internet. Sesuatu yang amat mengejutkan lagi apabila hasil penyelidikan juga mendedahkan bahawa tahap kepuasan pasangan yang berkahwin selepas bertemu di dunia maya lebih tinggi berbanding yang di dunia nyata. Salah seorang pakar psikologi di Indonesia berkata, pasangan yang membuat temujanji sudah meneliti maklumat pasangan mereka dengan jelas di lama sosial mereka. Setelah itu, mereka berjumpa dan berkahwin. Mereka yang berkahwin hasil perkenalan mereka di internet akan lebih berusaha untuk menyesuaikan diri di antara satu sama lain sehingga kehidupan perkahwinannya menjadi semakin harmoni. Namun demikian, bukan bermaksud semua pasangan yang berkahwin yang bertemu di dunia nyata tidak bahagia. Pasangan tersebut tetap bahagia tapi tahap kepuasan hatinya sahaja yang sedikit berbeza. Di antara pasangan yang bertemu secara offline ini, tahap kepuasan tertinggi berada di kumpulan pasangan dengan persekitaran sosial yang sama, seperti dengan teman sepergaulan. Hasil kajian juga mendapati perkahwinan yang sering bermasalah adalah kerana peringkat awal pertemuannya berkenalan di tempat hiburan seperti di bar atau disko. Pengkaji mentafsirkan bahawa pertemuan di bar merupakan pertemuan yang tidak serius untuk mendapatkan jodoh sedangkan perkahwinan adalah sesuatu yang serius. Mereka yang berada di sana lebih menginginkan keseronokan dan apabila diakhiri dengan perkahwinan, pelbagai masalah muncul di kemudian harinya. Perkara yang sama turut berlaku dengan pasangan di alam E-Journal of Islamic Thought and Understanding J A N U A R Y 2 0 1 8 h t t p / / e j i t u . u i t m . e d u . m y / e - I S S N 2 0 0 6 - 9 6 1 7 nyata yang bertemu di tempat kerja yang sama. Ahli psikologi di Universiti Bina Nusantara menjelaskan bahawa pasangan di tempat kerja yang sama cenderung membawa masalah kerja mereka di rumah dan membawa masalah di rumah ke tempat kerja. KAEDAH KAJIAN Kajian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan tinjauan deskriptif. Reka bentuk ini dipilih kerana kaji selidik deskriptif atau soal selidik adalah cara yang berkesan untuk mengukur tingkah laku, pendapat dan populasi yang ramai apabila wawancara bersemuka adalah tidak praktikal McLeod, 2014. Selain daripada itu, McLeod 2014 menambah bahawa ia adalah kaedah yang sesuai untuk digunakan apabila menentukan korelasi antara pembolehubah, di mana min dan sisihan piawai pemboleh ubah boleh diperoleh dengan cekap. Ia juga amat praktikal dan data boleh diperolehi dengan cepat kerana kaji selidik ini boleh dikumpulkan tanpa memerlukan penyelidik untuk hadir. Soal selidik digunakan untuk mengumpul data mengenai tahap penggunaan laman jaringan sosial dalam mencari kenalan atau mencari jodoh secara khususnya. Kajian ini merupakan kajian secara kertas konsep atau concept paper sebagai fasa permulaannya. Akan tetapi, bagi memantapkan kajian ini fasa berikutnya pula penyelidik telah berjaya melakukan kajian yang melibatkan seramai 200 orang responden beragama Islam yang menggunakan laman jaringan sosial seperti Facebook, Twitter, Whats App dan Instagram melalui borang soal selidik. Penyelidik menggunakan skala empat dalam borang soal selidik yang telah dibahagikan kepada 3 bahagian. Data yang telah diperoleh dianalisa dengan menggunakan Aplikasi Statistical Package for the Social Sciences SPSS Versi 20. MODEL KAJIAN Gambarajah Structural Equation Modeling SEM E-Journal of Islamic Thought and Understanding J A N U A R Y 2 0 1 8 h t t p / / e j i t u . u i t m . e d u . m y / e - I S S N 2 0 0 6 - 9 6 1 7 Gambarajah di atas menunjukkan bagaimana Kajian Pencarian Teman Hidup Berlandaskan Islam Melalui Laman Jaringan Sosial boleh diguna pakai berdasarkan Faktor Laman Jaringan Sosial SNS Factors yang diaplikasikan daripada kajian Abdul Rauf Ridzuan 2014. Faktor laman jaringan sosial seperti Interaksi, Penglibatan, Kualiti dan Keintiman independent variable dilihat boleh memberi kesan kepada Penyatuan Hati Dependent Variable. Faktor Mesra di laman jaringan sosial pula dilihat sebagai perantara Mediating Variable sama ada kemesraan di laman jaringan sosial boleh membantu penyatuan hati Emma Stailista 2013, tiada signifikan ataupun sebaliknya. DAPATAN KAJIAN Jadual Deskriptif statistik bagi Faktor Laman Jaringan Sosial Berdasarkan jadual di atas, jumlah keseluruhan min yang dicapai hasil dari keseluruhan 200 responden ialah cuma iaitu agak rendah. Penyumbang min tertinggi ialah penglibatan M= dan diikuti dengan interaksi M= Hasil kajian menunjukkan bahawa kebanyakan responden tidak berminat untuk mencari jodoh menerusi internet. Ini bertentangan dengan kajian yang dilakukan oleh Cacioppo 2014 di mana trend mencari jodoh melalui internet kian menular dan popular di barat. Berdasarkan kajian yang dibuat di Amerika yang dilakukan oleh Cacioppo 2014 dan pasukannya, 45% pasangan berkahwin mengaku bertemu pasangan mereka melalui internet. Ini jelas menunjukkan perbezaan budaya dan amalan di barat tidak sama dengan apa yang dipraktikan di negara kita. Masih ramai rakyat di Malaysia lebih berminat mencari jodoh tanpa menggunakan bantuan internet dan belum bersedia dengan penggunaan internet sebagai alatan untuk berkenalan dan bertemu jodoh. PENUTUP Teman hidup dan jodoh boleh berlaku dalam pelbagai cara dan keadaan. Walaubagaimanapun, dalam konteks kajian ini, teknologi yang ada seperti internet tidak mendapat sambutan dalam tujuan untuk mencari jodoh. Segelintir sahaja orang yang bertemu jodoh dan hidup bahagia dengan bantuan laman jaringan sosial dan ada juga yang teraniaya serta tertipu setelah berkenalan di laman sosial. Para pelayar media sosial adalah agar lebih berhati-hati dan sering mengambil langkah berjaga-jaga. Bagi pengguna Islam, patuhilah hukum syarak E-Journal of Islamic Thought and Understanding J A N U A R Y 2 0 1 8 h t t p / / e j i t u . u i t m . e d u . m y / e - I S S N 2 0 0 6 - 9 6 1 7 yakni membataskan cara pergaulan mereka, iaitu mengikut konteks Islam seperti hadith yang diriwayatkan seperti berikut Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya kerana dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang diniatkan. Hadith Riwayat al-Bukhari dan Muslim Mencari pasangan teman hidup yang soleh atau solehah sangat dituntut oleh Islam. Semua insan menginginkan kehidupan berpasang-pasangan yang di redhai Allah SWT Hal tersebut disebabkan dengan hidup berkeluarga, kehidupan seseorang individu serta pasangan hidup mereka akan menuju keselamatan serta kesejahteraan di dunia mahupun di akhirat. Ini bertepatan dengan sabda Rasulullah SAW buat kaum Adam dalam mencari pasangan Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita solehah. Hadith Riwayat Muslim Akhir sekali, teman hidup dan jodoh adalah antara perkara misteri dan rahsia Allah SWT buat insan-Nya. Kita sebagai makhluk-Nya harus meyakini bahawa jodoh, rezeki, ajal dan maut adalah takdir yang telah ditetapkan sejak berada dalam kandungan bonda lagi. Penggunaan laman jaringan sosial merupakan satu alternatif yang memudahkan lebih ramai orang untuk mencari teman hidup mereka. Walaupun jodoh itu satu perkara yang sudah ditakdirkan, kita sebagai umat Islam perlu berusaha untuk mengecapinya dengan bernikah, iaitu demi mengikut Sunnah Rasulullah yang mahukan umatnya yang ramai dan hidup di bawah rahmat Allah SWT RUJUKAN Al-Qur’an Al-Karim. Abdul Rauf Ridzuan 2014. The relationship between SNS Factors, Ethnocentrism and Sosial Solidarity. Unpublished Doctoral Dissertation. Universiti Putra Malaysia, Serdang, Malaysia. Cari Jodoh. Retrieved from Ball-Rokeach, S. J. 1985. The origins of individual media system dependency a sociological framework. Communication Research 124 485-510. Bowles, C. 2007. Understanding social networks. Slideshare. Retrieved from Cennydd/understanding-social-networks/ E-Journal of Islamic Thought and Understanding J A N U A R Y 2 0 1 8 h t t p / / e j i t u . u i t m . e d u . m y / e - I S S N 2 0 0 6 - 9 6 1 7 Boyd, & Ellison, 2008. Social network sites definition, history and scholarship. Journal of Computer-Mediated Communication, 13, 210-230 Emma Stailista 2013. Tips Mengenali Jodoh Menurut Islam. Retrieved from Internet Live Stats - Internet Usage & Social Media users in the world. June 2015. Retrieved from Kang Haikal 2014. Ciri-ciri Masyarakat Dalam Islam. Retrieved from Malaysia has over 13 million Facebook user Retrieved from million-facebook-users/ Omar Shahid 2014. How 10 years of social media has changed Islam. Retrieved from Principles and Values of Globalization, the Challenges and the Opportunities. Retrieved from Safie Mokhtar 2014. Cara Mencari Jodoh Menurut Islam. Retrieved from ResearchGate has not been able to resolve any citations for this study is done in order to find the ways on how social networking sites SNS can unite multiethnic people in Malaysia as the level of community tension index has been increasing since 2011. Social networking sites are chosen as them bring many benefits to the users. This study also aims to examine the relationship between SNS factors towards ethnocentrism and social solidarity. This study used the social capital theory as foundations theories for model development. The minimum sample size was determined through G∗ Power analysis. The study involved 482 respondents, selected through a cluster sampling technique involving three main ethnics in Malaysia. A cross sectional survey and structured questionnaire were used for data collection. All variables were measured through scales previously used by other researchers. Structural Equation Modeling SEM under AMOS ver. 20 software was used in the analysis. Results of the SEM indicated that the model fits the data. The findings indicated that two SNS factors namely interaction and intimacy have significantly influenced social solidarity. Moreover, the result showed that two SNS factors which are interaction and involvement also have significant influence on Social network,sites,SNSs are increasingly attracting the attention of academic,and,industry researchers intrigued by their affordances and reach.,This special theme section of the,Journal,of Computer-Mediated,Communicationbrings ,together scholarship on these emergent phenomena.,In this introductory article, we describe features of SNSs and propose a comprehensive definition. We then present one perspective on the history of such sites, discussing key changes and developments. After briefly summarizing existing scholarship concerning SNSs, we discuss the articles,in this special section and conclude with considerations for future, J. BALL-ROKEACHPrior theory and research that has demonstrated the consequences of individuals' media-system dependencies upon selective exposure and message effects has not, however, addressed the equally important question of the determinants of individuals' media-system dependencies. The aim of this article is to present a sociological framework for the analysis of the macro and micro determinants of those media-system dependencies. The configuration of determinants that constitute this framework includes structural dependencies between the media and other social systems, characteristics of the social environs, media-system activity, interpersonal discourse networks, the sociostructural location of individuals, and personal Principles and Values of Globalization, the Challenges and the OpportunitiesOmar ShahidOmar Shahid 2014. How 10 years of social media has changed Islam. Retrieved from Principles and Values of Globalization, the Challenges and the Opportunities. Retrieved from MokhtarSafie Mokhtar 2014. Cara Mencari Jodoh Menurut Islam. Retrieved from

hukum mencari jodoh di internet